Good to great


penulis : jim collins
tahun terbit : 2001
negara penerbit buku : indonesia (edisi terjemahan)
kategori buku : international best seller

berikut sedikit resume tentang buku tersebut :

Hebat adalah lebih dari sekedar menjadi baik.

Menjadi baik (saja) adalah musuh dari menjadi hebat. Itulah salah satu alasan utama mengapa kita hanya mempunyai demikian sedikit yang menjadi hebat, karena demikian mudah untuk merasa puas dengan hidup yang baik, sehingga tidak meningkatkannya menjadi hebat.

Dalam upaya mencari tahu/mengenali bagaimana karakteristik suatu perusahaan yang hebat, Jim Collins mengadakan penelitian terhadap berbagai macam perusahaan yang ada di Amerika.

Yang menjadi ukuran bahwa suatu perusahaan dapat disebut dengan perusahaan yang hebat adalah :

1. Harga saham kumulatif perusahaan hebat tersebut minimal 3 kali diatas harga pasar.

2. Perusahaan sebagaimana tersebut diatas harus dapat bertahan minimal 15 tahun di kondisi tersebut.

3. Pola perusahaan tersebut tidak tergantung pada jenis industri, namun berlaku universal.

Dalam melakukan penelitiannya,Jim Collins menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

- Mengumpulkan berbagai informasi & data mengenai perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika, termasuk di dalamnya informasi mengenai harga saham tersebut di pasar dan operasional perusahaan tersebut sehari-hari.

- Mengklasifikasikan perusahaan-perusahaan tersebut ke dalam golongan :

o Kelompok perusahaan dengan industri sejenis.

o Kelompok perusahaan yang memiliki harga saham kumulatif minimal 3 kali diatas harga pasar, dan dapat bertahan minimal 15 tahun, yang kemudian disebut kelompok perusahaan baik-menjadi-hebat.

o Kelompol perusahaan pembanding, yaitu perusahaan yang pernah memiliki harga saham kumulatif minimal 3 kali diatas harga pasar, namun gagal mempertahankannya.

- Membandingkan perusahaan baik-menjadi-hebat dengan perusahaan pesaing langsung (perusahaan industri sejenis) dengan perusahaan yang gagal melakukan lompatan dari hasil baik menjadi hebat (atau bila berhasil mencapai hebat, namun gagal mempertahankannya), dan juga dengan perusahaan yang biasa saja, à untuk menemukan faktor penting yang membedakan perusahaan baik-menjadi-hebat dengan perusahaan lainnya.


Dari hasil membandingkan tersebut didapatkanlah informasi sebagai berikut :

- Didapatkan hasil 11 perusahaan masuk dalam kategori perusahaan baik-menjadi-hebat.

- Perusahaan baik-menjadi-hebat, jika diinvestasikan uang senilai $1 pada tahun x (tahun transisi), maka 15 tahun kemudian setelah masa transisi perusahaan tersebut, rata-rata nilai kumulatif harga saham hasil investasi tersebut (dengan asumsi : deviden hasil saham tersebut diinvestasikan kembali, sesuai dengan semua pemisahan saham) pada tahun ke-15 adalah 6,9 x harga pasar (atau nilai uang awal $1 tersebut menjadi 471x, sedangkan dalam pasar nilainya 56x).

- 10 dari 11 Dirut perusahaan baik-menjadi-hebat berasal dari dalam perusahaan tersebut, dan hanya 1 perusahaan yang Dirutnya berasal dari luar perusahaan tersebut, dimana perusahaan pembanding melakukan pergantian Dirut dari luar perusahaan mereka 6x lebih sering.

- Ditemukan tidak ada pola sistematis yang menghubungkan bentuk spesifik dari kompensasi eksekutif terhadap proses beranjaknya perusahaan dari status baik menjadi status hebat.

- Pendapat yang mengutarakan bahwa struktur kompensasi eksekutif merupakan penggerak utama dalam kinerja perusahaan tidak didukung oleh data yang ada.

- Strategi saja tidak memisahkan perusahaan baik-menjadi-hebat dari perusahaan pembanding. Kedua kelompok perusahaan mempunyai strategi yang ditetapkan dengan baik, dan tidak ada bukti bahwa perusahaan baik-menjadi-hebat meluangkan waktu lebih banyak untuk membuat rencana strategi jangka panjang ketimbang perusahaan pembanding.

- Perusahaan baik-menjadi-hebat secara prinsip tidak memfokuskan pada apa yang harus dilakukan untuk menjadi hebat, mereka juga memfokuskan dengan perhatian yang sama besar pada apa yang tidak boleh dilakukan dan tindakan apa yang harus dihentikan.

- Teknologi dan perubahan yang digerakkan oleh teknologi praktis tidak mempunyai kaitan dengan memulai transformasi dari baik menjadi hebat. Teknologi dapat mempercepat transformasi, namun teknologi tidak dapat menyebabkan terjadinya transformasi.

- Merger dan akuisisi praktis tidak mempunyai peran dalam memulai transformasi dari baik menjadi hebat. 2 perusahaan besar dengan prestasi sedang yang bergabung menjadi 1 tidak pernah menjadi satu perusahaan yang hebat.

- Perusahaan baik-menjadi-hebat kurang memberi perhatian untuk mengelola perubahan, memotivasi orang, atau menciptakan penyesuaian. Dengan kondisi yang tepat, sebagian besar masalah komitmen, penyesuaian, motivasi dan perubahan akan hilang dengan sendirinya.

- Perusahaan baik-menjadi-hebat tidak mempunyai nama, batas tanggal tertentu, peresmian peristiwa, atau program untuk menandai transformasi mereka. Sekalipun demikian, beberapa melaporkan tidak menyadari mengenai besarnya transformasi pada waktu itu. Barulah kemudian, ketika melakukan introspeksi, hal ini menjadi jelas. Benar, mereka benar-benar membuahkan lompatan revolusioner dalam hasil, tetapi tidak dengan proses revolusioner.

- Perusahaan baik-menjadi-hebat, secara umum, tidak berkecimpung dalam industri yang hebat, dan beberapa berada dalam industri yang buruk sekali. Kami belum pernah bertemu dengan kasus perusahaan yang sudah berada dalam posisi mantap ketika tinggal landas. Kehebatan bukan fungsi keadaan. Kehebatan, ternyata, pada dasarnya adalah masalah pilihan yang dibuat secara sadar.


Dari penelitian diatas, didapati ikhtisar kerangka kerja sebagai berikut :

- Kepemimpinan tingkat 5.

Dibandingkan dengan pemimpin yang terkenal yang menjadi berita utama media massa dan menjadi selebriti, pemimpin perusahaan baik-menjadi-hebat tampak biasa-biasa saja. Tidak menonjolkan diri, tenang, pendiam, bahkan pemalu. Para pemimpin ini merupakan campuran paradoks dari kerendahan hati pribadi dan keinginan profesional. Mereka lebih mirip dengan Lincoln dan Socrates ketimbang Patton atau Caesar.

- Pertama siapa… kemudian apa.

Sebaliknya, kami menemukan bahwa pertama mereka merekrut orang yang tepat untuk bergabung, melepaskan orang yang tidak tepat, dan menunjuk orang yang tepat di jabatan yang tepat, dan kemudian mereka menjelaskan ke mana arah perusahaan. Pepatah lama mengatakan “Manusia adalah aset Anda yang paling penting”, ternyata keliru. Manusia bukan aset paling penting, melainkan hanya manusia yang tepat saja yang menjadi aset Anda.

- Hadapi fakta brutal (tetapi tidak pernah kehilangan kepercayaan).

Anda harus mempertahankan kepercayaan teguh yang dapat dan akan Anda menangkan akhirnya, tidak peduli kesulitannya. Dan sekaligus mempunyai disiplin untuk menghadapi fakta yang paling brutal mengenai kenyataan saat ini, apa pun kenyataan itu.

- Konsep landak (kesederhanaan dalam 3 lingkaran).

Untuk beranjak dari baik menjadi hebat memerlukan lebih dari sekedar kompetensi. Hanya karena sesuatu adalah bisnis inti Anda. Hanya karena Anda telah lama melakukannya selama bertahun-tahun mungkin beberapa dekade, tidak harus selalu berarti Anda dapat menjadi yang paling baik dalam hal itu, maka bisnis inti Anda secara absolut tidak dapat membentuk dasar dari perusahaan yang hebat. Bisnis inti ini harus digantikan dengan konsep sederhana yang mencerminkan pemahaman mendalam dari 3 lingkaran yang saling berpotongan.

- Budaya disiplin.

Kalau Anda menggabungkan budaya disiplin dengan etika kewiraniagaan, Anda mendapatkan ramuan ajaib dari kinerja yang hebat.

- Teknologi pemercepat.

Perusahaan baik-menjadi-hebat berpikir dengan cara yang berbeda dengan teknologi. Mereka tidak pernah menggunakan teknologi sebagai cara utama untuk memulai transformasi. Sekalipun demikian, secara paradoks, mereka adalah pelopor dalam aplikasi teknologi yang dipilih secara seksama. Kami belajar bahwa teknologi sendiri tidak pernah menjadi penyebab primer dari kehebatan atau penurunan.


- Roda pengatur dan putaran kematian.

Tidak ada 1 tindakan tunggal yang menentukan, tidak ada program besar, tidak ada 1 inovasi pembunuh, tidak ada keberuntungan yang berdiri sendiri, tidak ada saat ajaib. Sebaliknya, proses itu menyerupai mendorong roda pengatur yang berat tanpa mengenal lelah ke 1 arah, putaran demi putaran, membangun momentum sampai saat yang tepay untuk melakukan terobosan, dan lebih dari itu.

- Dari baik menjadi sehat untuk membangun jangka panjang (build to last).

Konsep baik menjadi hebat hasil hebat yang bertahan + konsep build to last à perusahaan hebat yang bertahan lama.
Read More…